
Suka Cita Masyarakat Tarawih Pertama Di Mushola Istiqlal
Info Nusantara – Suka Cita Masyarakat Tarawih Pertama Di Mushola Istiqlal, Mushola Istiqlal, Jakarta Pusat kembali dibuka untuk penerapan beribadah berjemaah pada periode wabah virus corona (Covid-19). Salah satunya beribadah yang mulai diadakan ialah salat tarawih pada Senin (12/4) malam.
Beberapa jemaah akui suka dengan pembukaan itu, diantaranya ialah Najarudin (52). Pria dari Kalimantan Timur ini akui selalu meluangkan diri untuk salat di Istiqlal, saat sebelum diperbaiki dan wabah menerpa Indonesia.
“Saya jika ke Jakarta ini, insyaallah selalu luangkan kesini. Saya dari Kalimantan Timur,” kata Najarudin, Senin (12/4). Menurutnya, Mushola Istiqlal ialah tempat beribadah yang penuh riwayat. Dia tidak melewati peluang untuk tiba dan melaksanakan ibadah saat mushola kembali dibuka.
“Pasti saat saya tiba di luar wilayah, saya ingin ke mushola monumental. Saya benar-benar senang sekali dengan dibukanya kembali mushola Istiqlal untuk salat harus, dan pada ini hari tarawih,” sebut ia.
Suka Cita Masyarakat Tarawih Pertama Di Mushola Istiqlal
Walau senang, dia tidak menolak mempunyai rasa khawatir dan cemas pada penyebaran virus corona. Karenanya dia mengikut semua prosedur yang ditata oleh faksi Mushola, terhitung menggunakan masker dan bawa sajadah sendiri.
“Manusiawi (cemas) tentu ada, tetapi dengan mengaplikasikan prosedur kesehatan, insyaallah, dengan kepercayaan kita, jika insyaallah tidak menyebar,” tutur ia. Jamaah yang lain, Taufik (46) yang teratur melaksanakan ibadah di Istiqlal saat sebelum diperbaiki dan wabah, sampaikan rasa senang. “Kita suka sekali mushola kebanggaan bangsa ya. Dapat salat kembali sesudah perbaikan dan masih wabah,” kata Taufik kepada time Fokus Update.
Beberapa ratus jemaah padati Mushola Istiqlal, Jakarta Pusat, di hari awal penerapan salat tarawih, Senin (12/4) malam.Beberapa ratus jemaah padati Mushola Istiqlal, Jakarta Pusat, di hari awal penerapan salat tarawih, Senin (12/4) malam.
Pria dari Tebet, Jakarta Selatan ini, menjelaskan tiap jamaah harus mengikut ketetapan yang ditata, hingga kekuatan penyebaran Covid-19 saat beribadah secara berjemaah dapat dihindari.
“Jika prosedur kesehatan terbangun dan seperti protapnya oleh pengurus dan kesadaran jemaah, saya anggap tidak (penyebaran). Tetapi masih kita siaga,” tutur ia. Pengamatan di Mushola paling besar se-Asia Tenggara itu, implementasi prosedur kesehatan Covid-19 di Mushola cukup ketat.
Masyarakat Tarawih Pertama Di Mushola Istiqlal
Semenjak di pintu masuk mushola, petugas langsung memeriksa temperatur badan jemaah, jika di atas 37 derajat Celcius, karena itu jemaah tidak dikenankan masuk. Di pintu juga masuk disiapkan hand sanitizer untuk jemaah. Bukan hanya di pintu masuk, hand sanitizer disiapkan saat sebelum masuk di tempat salat.
Di tempat salat, tidak ada sajadah yang disiapkan, jemaah disuruh untuk bawa sajadah semasing. Di lantai tempat salat, sudah diberi tanda silang untuk baris yang jangan dihuni jemaah. Antar satu jemaah dengan jemaah lain terlihat ada jarak seputar 1,5 mtr..
Pemerintahan Propinsi (Pemerintah provinsi) DKI Jakarta sudah keluarkan tutorial prosedur kesehatan untuk penerapan beribadah sepanjang ramadan saat wabah Covid-19.
Untuk beribadah di mushola atau musala, baik shalat fardu lima waktu, shalat tarawih dan witir, tadarus Alquran, dan iktikaf dapat dikerjakan dengan limitasi jumlah jemaah 50 % dari kemampuan mushola atau mushala. Dikutip dari Fokus Utama.
Jamaah disarankan untuk bawa sajadah dan mukena sendiri dan memutuskan prosedur kesehatan secara ketat. Sementara untuk pengajian atau kultum dikerjakan dengan waktu paling lama 15 menit.